Ulang Tahun ke-80 Gereja-Gereja di Pulau Nias

Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) yang berulang tahun ke-80 adalah gereja terbesar di Pulau Nias, Sumatera Utara, 60 persen dari orang Nias (menamakan diri Ono Niha) termasuk lembaga ini. Dari th 1865 sana dimulai misi Jerman RMG beraliran Lutheran dan pada th 1913 dijadikan terjemahan Alkitab dalam bahasa Nias. Mula-mula umat menjadi di bawah naungan Huria Kristen Indonesia (HKI), memisahkan diri pada th 1936 dengan pusatnya di Gunung Sitoli.
 Lain gereja - Angowulua Masehi Indonesia Nias (AMIN) telah merayakan HUT yang ke-70. AMIN dikeluarkan dari BNKP pada 12 Mei 1946 karena ada kewenangan para pemimpin tradisional di dalam gereja itu, berpusat di desa Tetehosi I.

Malam Ini, Presiden Jokowi Buka MTQN XXVI di NTB

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXVI di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan segera digelar. Menurut rencana akan dibuka pada malam ini (30/07) langsung Presiden Joko Widodo yang dipusatkan di Islamic Center Mataram NTB, memberitahu laman kemenag.go.id
Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Muchtar Ali beberapa waktu lalu merilis, gelaran dua tahunan ini akan diikuti sedikitnya oleh 1.200 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia. Mereka adalah para peserta yang telah lolos tahapan verifikasi, tegas Muchtar Ali, Rabu (27/07). Adapun total peserta yang mendaftar berjumlah 1.303, namun 103 di antaranya tidak lolos administrasi. 
 Untuk mempermudah akses publik terhadap profil peserta, Kementerian Agama menggunakan e-MTQ. Aplikasi yang baru pertama kali digunakan pada gelaran MTQN kali ini dapat diakses melalui websitehttps://simpenais.kemenag.go.id/mtq. Melalui aplikasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal para peserta MTQN XXVI di Mataram. Sebab, aplikasi ini menyajikan data peserta mencakup nama, NIK, usia, cabang lomba yang diikuti, berikut fotonya. Jika ditemukan data peserta yang tidak valid, masyarakat dapat menyampaikan informasi melalui email:simpenais@kemenag.go.id. Seluruh aduan harus dilengkapi dengan data pendukung yang otentik, terang Muchtar Ali. e-MTQ dapat diakses publik secara luas. Sesuai arahan Menteri Agama dalam Rakornas MTQN XXVI, Selasa (31/5) lalu, e-MTQ diharapkan dapat memfasilitasi publik untuk ikut berpartisipasi aktif dalam gelaran MTQN yang transparan dan akuntabel, tambahnya. 
 Seluruh peserta akan mengikuti MTQ XXVI yang terbagi dalam 7 cabang dan 18 golongan musabaqah. Ketujuh cabang tersebut adalah Tilawah Al Quran, Hifzh Al Quran, Tafsir Al Quran, Fahm Al Quran, Syarh Al Quran, Khath Al Quran, dan Menulis Makalah Ilmiah Al Quran (M2IQ). Adapun 18 golongan lomba terdiri dari: enam golongan cabang tilawah Al-Quran (dewasa, remaja, anak-anak, tartil, cacat netra, serta qiraah sabah); lima golongan cabang Hifzh Al Quran (1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz); tiga golongan cabang Tafsir Al Quran (Bahasa Indonesia, Bahasa arab, dan Bahasa Inggris), serta empat golongan cabang Khath Al Quran (naskah, hiasan mushaf, dekorasi, dan kontemporer). "Masing-masing golongan terbagi dalam kelompok putera dan puteri," kata Muchtar. Selain 1.200 peserta dan para pendamping kontingen, lanjut Muchtar, berdasarkan data resmi dari panitia MTQN pusat, diperkirakan sebanyak 5.000 orang akan ikut hadir guna memeriahkan pulau berjuluk 1.000 Masjid ini. Menurut Muchtar, sebagai media syiar Islam dan instrumen memperkuat persaudaraan sebangsa dan setanah air, sudah semestinya masyarakat terlibat, baik langsung maupun tidak langsung. Guna mengoptimalkan partisipasi masyarakat, Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menjalin kerjasama publikasi penyelenggaraan MTQN XXVI. Kerjasama ini bertujuan agar masyarakat luas dapat mengakses berbagai informasi terkait MTQN dan hal-hal lainnya, tandasnya. Penyelenggaraan MTQN XXVI ini juga akan disiarkan langsung melalui livestreaming dari semua venue. Masyarakat yang ingin melihatnya dapat mengaksesnya melalui websitehttp://www.mtqn26ntb.com. Sementara dalam ajang ini, kafilah DIY mengirim sejumlah 44 peserta yang mengikuti seluruh cabang lomba. Dari pantauan langsung di lokasi acara juga terlihat ratusan aparat TNI/Polri yang siap berjaga-jaga untuk kelancaran pembukaan nanti malam. Sore ini juga dilaksanakan pelantikan Dewan Hakim MTQN oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin.

ALHASIL JAMBORE PASRAMAN TINGKAT NASIONAL KE-4 DI YOGYAKARTA

Pada 29 Juli 2016, mengikut laman pasramanganesha.sch.id, Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saiffudin resmi menutup Jambore Pasraman Nasional ke-4. Sebelum Kegiatan ini ditutup Panitia menampilkan beberapa tarian penyambutan yang ditarikan oleh anak-anak Pasraman. Selain itu juga ditampilkan pembacaan Sloka (ayat suci) Veda atau Pembacaan Weda Wakya dalam 3 versi pada acara Penutupan Jambore Pasraman Nasional IV di Yogyakarta: 1. Langgam Jawa; 2. Sruti; 3. Kandayu-Kaharingan. Suara dan Pesannya menggetarkan Setiap hati yang mendengarkanya.
 Dalam Kegiatan ini tentu yang dinantikan oleh para Peserta adalah Pengumuman Juara. Berikut ini informasi Juara yang kami dapat dari Mbak Maccita Dwim Devinanda. Keputusan Kejuaraan Jambore Pasraman Nasional IV Tahun 2016 dimana Provinsi Bali menjadi Juara Umum. Sesuai dengan Keputusan tahun-tahun lalu maka Jambore Pasraman Tingkat Nasional Ke V Tahun 2018 akan diselenggarakan di Bali.

Puja Tri Sandya
Juara I : Bali
Juara II : DKI Jakarta
Juara III : Papua
Juara Harapan I : Nusa Tenggara Barat
Juara Harapan II : Sulawesi Tenggara
Juara Harapan III : Sulawesi Selatan

Kramaning Sembah
Juara I : Sulawesi Utara
Juara II : Bali
Juara III : Kalimantan Barat
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III

Pelafalan Doa sehari-hari
Juara I : Bali
Juara II : Nusa Tenggara Barat
Juara III : Jawa Tengah
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III

Cipta Lagu Keagamaan
Juara I : Yogyakarta
Juara II : Bali
Juara III : Jateng
Juara Harapan I : Nusa Tenggara Barat
Juara Harapan II : Sulawesi tengah
Juara Harapan III : Kalimantan tengah

Cipta Puisi Keagamaan
Juara I : Bali
Juara II : Kalteng
Juara III : Yogyakarta
Juara Harapan I : Nusa Tenggara Barat
Juara Harapan II : Jawa Timur
Juara Harapan III : Sulawesi Selatan

Bercerita Keagamaan Hindu
Juara I : Bali
Juara II : NTB
Juara III : Jawa Barat
Juara Harapan I : Jawa Tengah
Juara Harapan II : DKI Jakarta
Juara Harapan III : NTT

Yoga Asanas Putra
Juara I : Bali
Juara II : Nusa Tenggara Barat
Juara III : Papua
Juara Harapan I : Sulawesi Tengah
Juara Harapan II : Kepulauan Riau
Juara Harapan III : Sulawesi Selatan

Yoga Asanas Putri
Juara I : Bali
Juara II : Banten
Juara III : Yogyakarta
Juara Harapan I : Nusa Tenggara Timur
Juara Harapan II : Jawa Barat
Juara Harapan III : Papua

Konferensi Ulama Sufi

Agenda Konferensi Ulama Internasional yang diselenggarakan oleh Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah Annahdliyyah (Jatman), pasa 27-29 2016, di Pekalongan, berpokok pada laman nu.or.id, menjadi peneguh betapa Islam tidak mengajarkan teror dan kebencian. Gagasan-gagasan yang disampaikan oleh para kiai, syekh dan ulama yang berkiprah di level internasional, dalam agenda yang diayomi oleh Ndoro Habib Luthfi bin Yahya, merupakan jembatan untuk menegaskan Islam sebagai agama cinta, agama perdamaian. Islam yang diwejang oleh para kiai sufi, sebagai Islam yang memiliki roh nasionalis, bersendikan semangat juang dan kecintaan tanah air.
 Semangat kebangsaan Indonesia tidak lepas dari prinsip utama untuk mempertahankan kemandirian warga. Dalam narasi sejarah, dalam sepanjang masa kolonial, sejatinya warga Indonesia tidak pernah tunduk dalam satu irama kekalahan. Justru, di beberapa fase zaman, warga negeri ini mengobarkan perjuangan dengan perlawanan-perlawanan di berbagai titik lokasi dan simpul pergerakan. Para kiai dan santri, yang menjadi simpul gerakan sufi, menggerakkan perlawanan terhadap rezim kolonial. Prinsip 'hubbul wathan minal Iman' (cinta tanah air merupakan bagian Iman) yang digelorakan Kiai Abdul Wahab Chasbullah, menjadi bagian utama untuk menguatkan ruhul jihad (semangat perjuangan) warga muslim negeri ini. Kaum sufi dan jaringan pesantren bersatu untuk melawan rezim kolonial, menghalau setiap penetrasi penjajahan. Gerakan-gerakan perlawanan yang dimotori kaum sufi inilah yang menyambungkan mata rantai perjuangan kelompok Islam tradisionalis, di abad 17 hingga awal abad 20. Mereka juga tampil sebagai garda depan dalam perjuangan kemerdekaan hingga perlawanan 10 November 1945 di Surabaya.

PIANGO Welcomes World Churches Call For West Papua Solidarity Visit

The Pacific Islands Association of NGOs (PIANGO) executive director, Emele Duituturaga, has welcomed a call made by the World Council of Churches (WCC) for a solidarity visit to West Papua by an international ecumenical delegation, reports PINA. Duituturaga said the call made by the WCC for a solidarity visit to be organised as soon as possible: “WCC has called on its member churches to pray and act in support of the witness of the churches - especially the Evangelical Christian Church in Tanah Papua, and through the Communion of Churches in Indonesia (PGI), the Pacific Conference of Churches (PCC), and the Christian Conference of Asia (CCA) - for justice and peace in the region,” and also “The churches can no longer stand by and watch the genocide of indigenous Papuans. They have spoken about the need to protect human dignity. As a regional platform, PIANGO stands with WCC’s representative in the region, the Pacific Conference of Churches as they pray and act in support of Papuans suffering under the brutal rule of Indonesia.” PIANGO is also collaborating with other regional NGOs to remind the MSG of the United Liberation Movement for West Papua’s application for full membership. Sumber: laman suarabaptispapua.org

HUT Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia yang ke-16

Deklarasi Pendirian Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) telah menjadi di Bandung pada tanggal 1 Juli 2000. Pada tahun ini digelar Ulang Tahun yang ke-16. IJABI adalah ormas Islam Syiah mazhab Imamiyah, pimpinan Dewan Syura, memiliki 10 sekolah dan 1 klinik gratis.
 Syiah ialah aliran terbesar kedua setelah Sunni. Indonesia yang rumah untuk sekitar tiga juta muslimin Syiah di Sumatera (orang Arab Hadrami dan orang India Sipahi di Kowal, Pariaman, Bengkulu dan Sigli), Jawa (Jakarta, Bandung, Tegal dan Semarang), Madura dan Sulawesi (Makassar).

Sumber foto: www.ijabi.or.id

Dibuka Jambore Pasraman Hindu Nasional ke-4

Hari ini 26 Juli, dibuka Jambore Pasraman Tingkat Nasional ke-4 yang akan diselenggarakan di Hotel Sheraton, Yogyakarta dan akan dilaksanakan pada 26-29 Juli 2016. Sekira 570 anak Hindu dari 32 provinsi siap berlombaakan. Ada 8 kegiatan yang dilombakan untuk para wakil, dari dasar hingga menengah. Lomba-lomba tersebut antara lain: Lomba Mantra Tri Sandya, Lomba Kramaning Sembah, Lomba Yoga Asanas baik putera maupun puteri, Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari, Lomba Puisi Keagamaan, Lomba Cipta Lagu Kreasi Keagamaan Hindu, Lomba Out Bond, Lomba Pantun Keagamaan Hindu.

Sumber foto: www.krjogja.com

Dirjen Bimas Hindu: Bangun Percontohan Pendidikan Pasraman

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA, M. Phil Ph. D menegaskan, pihaknya membangun proyek percontohan pendidikan pasraman bernuansa Hindu tingkat sekolah dasar (SD) di Nabire, Papua, memberitahu laman antarabali.com "Proyek percontohan untuk mencetak karakter bangsa itu sesuai Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 56 Tahun 2014 yakni pemerintah mengakomodasi pendidikan agama dan keagamaan Hindu. Dalam KMA ini, pendidikan agama dan keagamaan Hindu disebut Pendidikan Pasraman," kata Dirjen Prof Widnya di Denpasar. Seusai mengadakan pertemuan dengan Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr. Ketut Sumadi, Dirjen mengatakan, pendidikan pasraman sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak zaman purba, kini keberadaannya kembali diangkat ke pentas kehidupan. Proyek percontohan yang dibangun di atas lahan seluas lima hektare kini diasuh oleh lima guru dengan sebelas murid, yang setiap tahun tentu akan bertambah, karena telah mendapat dukungan dari umat Hindu di daerah tersebut. Prof Widnya menambahkan, dalam tahun 2017 pendidik pasraman mulai tingkat SD, sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas akan ditambah lagi 15 buah di sejumlah provinsi di Indonesia. Penambahan pendidikan pasraman tersebut antara lain di Ambon, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Bali. Dalam sistem pendidikan pasraman tersebut siswa tinggal bersama guru di tempat pendidikan dengan materi 40 persen agama dan 60 persen umum. Kurikulumnya seperti sekolah yang dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke sekolah umum. Widnya menjelaskan, cikal bakal pendidikan Pasraman telah diundangkan dalam PP No. 55 Tahun 2007. Bahkan embrionya sudah ada dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Pendidikan Pasraman dibagi dua yakni pasraman formal dan non formal. Pasraman forma meliputi pratama widya pasraman, adi widya pasraman, madyama widya pasraman, utama widya pasraman dan maha widya pasraman. Sedangkan pasraman non formal adalah yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk pesantian, Sad Dharma, Padepokan, Aguron-guron, Parampara, Guru Kula, dan bentuk lainnya yang sejenis. Pasraman Non formal diselenggarakan dalam bentuk satuan pendidikan atau program. Pasraman bisa menyelenggarakan pendidikan umum, seperti dalam jalur pendidikan Pondok Pesantren Salaflah. Ada juga pendidikan yang disetarakan dengan mengikuti ujian pakaet A, B, dan C. Implikasi dari pendidikan pasraman adalah sumber daya manusia (SDM), kelembagaan, pembiayaan, dan program bagi siswa. Kebutuhan akan SDM karena secara kelembagaan pendidikan pasraman akan berkembang. Pembiayaan diperlukan seiring dengan penataan kelembagaan pendidikan pasraman. Tanggung jawab pendidikan tetap ada di tangan orang tua, pemerintah dan swasta, ujar Ketut Widnya.

NU: Investasi Emas Berjangka di Cirebon Menyalahi Prinsip Syariah

Bersumberkan laman nu.or.id, forum bahtsul masail pada Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan bahwa model investasi emas berjangka tidak sesuai dengan ketentuan mudharabah. Karenanya, peserta musyawarah bahtsul masail itu menetapkan keharaman dan ketidaksahan akad investasi emas berjangka. Putusan bahtsul masail ini disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) pada penutupan rapat pleno di Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Kabupaten Cirebon, Senin (25/7) siang. “Setelah dipelajari dan dikaji, akad yang dibahas di forum bahtsul masail kemarin tidak termasuk kategori mudharabah atau musyarakah. Kalau itu, keuntungan ditentukan di awal akad? Itu bukan akad syariah,” jelas Kang Said. Forum bahtsul masail Rapat Pleno PBNU mengambil sampel form akad investasi emas yang dipraktikkan PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) di Cirebon dan sekitarnya. Forum yang dipimpin M Najib Buchori, Ahad (24/7) sore, memutuskan bahwa hukum investasi seperti itu tidak sah dan haram karena pembagian hasilnya sudah dipastikan terlebih dahulu nominalnya dan hal ini menyalahi prinsip mudharabah. Menurut Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini, forum bahtsu masail pada rapat pleno tidak menyoroti perusahaan CSI dan investasi emasnya, tetapi lebih pada model akad investasinya. "Jadi model akad atau kontrak kerja sama seperti ini bisa saja berlaku di mana pun di Indonesia. Hanya saja investasi emas berjangka yang dijalankan PT CSI ini diusulkan oleh PCNU Kabupaten Cirebon,” kata Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Senin (25/7) siang. 

Gereja Katolik Indonesia hadapi kekurangan guru agama

Permintaan untuk katekis tetap tinggi di Jawa Tengah dan di banyak bagian lain di negara ini. Namun, jumlah guru agama Katolik telah menurun karena penuaan dan kurangnya minat di kalangan kaum muda. Menurut Kementerian Agama, kabarnya laman indonesia.ucanews.com, sekitar 90 persen dari 815 guru agama Katolik di Jawa Tengah akan mencapai usia pensiun dalam empat tahun ke depan. Sulardi Paulinus, Dirjen Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa jika tidak ada upaya untuk meningkatkan jumlah mereka, tahun 2020, akan mengalami kekurangan 100 katekis aktif, dan kini semua berusia lebih dari 40 tahun. “Kita perlu guru agama lebih banyak untuk menggantikan mereka yang pensiun,” kata Paulinus. “Juga, beberapa sekolah dengan siswa Katolik tidak memiliki guru agama di sana.” Pastor Yustinus Joko Wahyu Yuniarto, ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang, sepakat dengan Paulinus, mengatakan Gereja membutuhkan lebih banyak guru untuk menyebarkan pesan Kristus kepada anak-anak dan bimbingan. “Katekis tidak hanya bekerja untuk mentransfer pengetahuan mereka kepada para siswa, tetapi juga menghidupkan iman mereka,” lanjut Pastor Yuniarto. “Bahkan beberapa guru mengajar tanpa dibayar.”
 Keuskupan Agung Semarang memiliki dua pusat pelatihan guru: Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Assisi dan Universitas Katolik Sanata Dharma. Suster Maria Bertha OSF, direktur Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus  Assisi, mengatakan jumlah orang muda yang mendaftar setiap tahun rendah. “Di sisi lain permintaan (umat) untuk guru agama tinggi setiap tahun,” katanya. Demikian pula, Pastor F.X. Heryatno Wono Wulung, dekan Fakultas Pendidikan Katolik di Sanata Dharma di Yogyakarta, mengatakan bahwa kaum muda kurang tertarik untuk belajar tentang agama. “Karena ada kekurangan guru agama, terutama di sekolah-sekolah negeri, mereka tanpa pelatihan yang baik untuk mengajarkan agama Katolik,” katanya. Beberapa sekolah mempekerjakan mantan biarawati, frater atau bruder untuk mengajar agama tanpa menguji pengetahuan mereka sebelumnya. “Tapi, kita tidak bisa menyalahkan siapa pun karena kita kekurangan guru terlatih,” katanya.

Sejuta Umat Hindu Gelar Peribadatan di Pura Semeru Jawa

Disokogurui oleh laman Tempo.co, sebanyak 1 juta umat Hindu dari Jawa dan Bali diperkirakan bakal berkunjung ke Kabupaten Lumajang selama peringatan Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung sejak pertengahan bulan hingga akhir Juli mendatang. Secara bergiliran, umat Hindu dari kabupaten dan kota di Jawa Timur dan Bali melakukan ritual persembahyangan di pura yang berada di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, itu.
 Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang Edi Sumianta mengatakan agenda Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung ini rutin digelar setiap tahun dalam rangka ulang tahun pura terbesar di Jawa Timur tersebut. Edi mengatakan acara Piodalan ini telah mulai digelar sejak Senin, 19 Juli 2016, dan penutupannya pada Sabtu, 30 Juli mendatang. Edi mengatakan kegiatan ritual persembahyangan dilakukan setiap hari, bergiliran. "Ritual persembahyangan dilakukan oleh umat Hindu dari kabupaten dan kota di Bali dan kabupaten kota di Jawa Timur," tuturnya. Ritual persembahyangan dilakukan sejak pagi hingga malam. Pura akan semakin ramai pada sore hingga malam hari. Edi mengatakan, selama kegiatan pada 19-30 Juli, diperkirakan kurang-lebih 1 juta umat Hindu datang dari seluruh Jawa Timur dan Bali. Bahkan, menurut rencana, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika bakal datang pada 28 Juli 2016. "Bupati dan wali kota di Bali juga akan datang untuk mengikuti ritual persembahyangan di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Wali kota Denpasar besok," ucapnya.
 Ratusan ribu umat Hindu yang berkunjung ke Lumajang menimbulkan multiplier effect berlipat bagi roda perekonomian di Kecamatan Senduro secara khusus dan Kabupaten Lumajang secara umum. Hotel-hotel dan homestay, baik di Senduro maupun di Lumajang, penuh dengan umat Hindu yang datang ke pura. Kepala Kepolisian Sektor Senduro Ajun Komisaris Jaman mengatakan pihaknya ikut melakukan pengamanan kegiatan Piodalan ini. "Sebanyak 36 personel kepolisian turut melakukan pengamanan dan penjagaan di sekitar pura," kata Jaman.

Muslim Indonesia hanya Kuasai 12 Persen Ekonomi

Mantan menteri Kelautan dan Perikanan Prof Rokhmin Dahuri mengungkapkan umat Islam masih jauh tertinggal mengusai ekonomi di Indonesia. Walaupun muslim Indonesia sebagai mayoritas namun secara penguasaan ekonomi mereka hanya menguasai 12 persen, dan kalah  jauh dibanding umat agama lain. Hal ini ia sampaikan saat menjadi Keynote Specch Forum Ekonomi dalam Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Ahad (24/7), kabarnya laman republika.co.id. "Faktanya bahwa umat Islam Indonesia itu jumlahnya 87 persen total penduduk Indonesia. Tapi hanya menguasai 12 persen total ekonomi Indonesia," ujar dia, Ahad (24/7). Hal ini, menurutnya disebabkan mayoritas keluarga muslim menganggap urusan ekonomi dan bisnis itu bukan hal utama. Umumnya masih banyak keluarga muslim dengan tingkat pendidikan dan penguasaan IPTEK  rendah.

Perayaan Jubileum 100 Tahun Gereja Kristen Protestan di Mentawai

Gereja Kristen Protestan di Mentawai (GKPM), sebuah Sinode gereja (beraliran Lutheran, - nota oleh Dr. Igor Popov) dengan 35.000 warga jemaatnya, dan dilayani 45 para Pendeta, yang terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (9/7) bersukacita merayakan 100 tahun GKPM dalam sebuah kebaktian raya, memberitahu laman pgi.or.id. Kebaktian Raya dilaksanakan di Komplek Kantor Pusat GKPM yang dihadiri hampir 1500 warga jemaat dari Pulau Siberut, Pulau Sipora dan Pulau Pagai Utara Selatan. Pelayan Firman dilayani Ketua UEM Reg. Asia Pdt. DR. M. Barus, serta tamu khusus dari Jerman.
 Menilik sejarahnya, pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 1916, sebanyak 11 orang dari 2 keluarga, Almarhum Jagomandi Samaloisa dan Almarhum Pomanyang Sakerebau menerima babtisan kudus. Momen tersebut disepakati sebagai hari lahirnya GKPM. Tahun 1901, seorang Misionaris Jerman, Pdt. August Lett, sebenarnya sudah hadir di Kep. Mentawai, namun dalam tugas penginjilan, dia terbunuh oleh warga Mentawai di Talo’pulei tahun 1909. Kemudian, Pdt. August Lett dilanjutkan oleh Pdt. F. Borger. Hampir 16 tahun lamanya tugas penginjilan, baru ada yang bersedia dibabtis.
 Sebelum acara puncak hari ini, telah dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya, sayembara koor, ziarah, dan peletakan batu pertama Pembangunan Kantor Pusat GKPM.

PGI Dituntut Untuk Segera Mencabut Pesan Pastoral Terkait LGBT

Berlandaskan pada laman Reformata.com, pernyataan sikap penolakan terhadap pesan pastoral Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) terkait LGBT kian meluas. Setelah dikecam di forum sosial media oleh Netizen Kristen, kini PGI dikecam oleh kelompok yang mengatasnamakan Komunitas XBTNetwork Pekanbaru. Penolakan dari komunitas tersebut dituangkan melalui sebuah surat protes, seperti yang diterima Reformata pada tanggal 29 Juni 2016 dari sexologist, Andik Wijaya MD., MRepMed. Surat protes yang ditanda tangani ratusan orang itu, meminta MPH PGI untuk segera mencabut pesan pastoral tentang LGBT dan meminta maaf kepada umat Kristen. Jika hal itu tidak dilakukan MPH PGI maka, mereka menyerukan agar dibentuk Forum Penyelamatan PGI.
 Berikut ini adalah kutipan dari Pernyataan pastoral PGI 17 Juni 2016 yang ada di laman pgi.or.id. "Setelah melalui studi dan pendalaman yang komprehensif, Sidang MPH-PGI pada 26-28 Mei 2016 sampai pada beberapa pertimbangan sebagaimana dokumen terlampir. Disadari bahwa sikap dan ajaran gereja mengenai hal ini sangat beragam, dan pertimbangan-pertimbangan ini tidaklah dimaksudkan untuk menyeragamkannya. Pertimbangan-pertimbangan ini justru sebuah ajakan kepada gereja-gereja untuk mendalami masalah ini lebih lanjut. MPH-PGI akan sangat berterima kasih jika dari hasil pendalaman itu, gereja-gereja dapat memberikan pokok-pokok pikiran sebagai umpan balik kepada MPH-PGI untuk menyempurnakan Sikap dan Pandangan PGI mengenai masalah ini. Mari kita doakan semoga Roh Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan-Nya kepada kita dalam menggumuli masalah ini."

Wanita Al Irsyad dan MER-C Gelar Diskusi Women and Children in Gaza

Pengurus Besar (PB) Wanita Al Irsyad bekerjasama dengan MER-C mengadakan diskusi bertajuk Women and Children in Gaza Palestine, Rabu (20/7), di masjid Abu Bakar Ash Shiddiq, Jakarta Timur. Wakil Ketua Umum PB Wanita Al Irsyad, Mufidah Said Bawazir, mengatakan acara ini bertujuan memotivasi umat Islam Indonesia khususnya para Muslimah untuk berkontribusi membantu warga Palestina di Jalur Gaza. “Berjihad itu bisa dilakukan dengan berbagai cara baik jarak jauh maupun dengan do’a,” kata Mufidah kepada Republika.co.id, Rabu (20/7). Mufidah mengakui, selama ini PB Wanita Al Irsyad hanya fokus bergerak dibidang pendidikan dan sosial. Dengan acara ini diharapkan, Wanita Al Irsyad dapat memberikan kontribusi nyata bagi warga Palestina khususnya untuk mempertahankan keberadaan masjid Al Aqsa. Sebab, menurutnya, melindungi masjid Al Aqsa tidak hanya kewajiban bagi Muslim Palestina tetapi juga seluruh Muslim dunia. Untuk itu, menurut Mufidah menanamkan kesadaran akan kewajiban menjaga Al Aqsa bagi kaum Muslimin terutama anak muda sangatlah penting untuk dilakukan.  Dengann mendatangkan langsung Widyan Sha’at, wanita asal Palestina untuk berbgai pengalaman, Mufidah berharap generasi muda mengetahui bagaimana cara berjuang mempertahankan agama baik dengan bantuan finansial, tenaga maupun pikiran. “Paling tidak kita bisa membantu kekuatan dari luar,” kata Mufidah. Sementara itu, Lully Larissa Agiel dari Divisi Penggalangan Dana MER-C, mengungapkan bahwa acara ini bertujuan memberikan informasi tentang kondisi Gaza terkini dari pandangan wanita. “Pemaparan kondisi gaza dari perspektif perempuan tentunya akan lebih menyentuh,” kata Lully. Lully berharap, sosok Widyan bisa menjadi sumber inspirasi bagi wanita-wanita Idonesia tentang mendidik anak dengan agama.

Mgr Pandoyoputro minta suster ALMA jadi ragi

Bersumberkan laman penakatolik.com, Setelah menjalani retret selama 50 hari, sebanyak 44 Suster Alma berkumpul di aula Susteran ALMA di Kawasan Panti Asuhan Bhakti Luhur Malang untuk mengucapkan kaul kekal di hadapan Mgr Herman Joseph Pandoyoputro OCarm dan disaksikan oleh anak-anak cacat. Mantan Uskup Malang itu meminta para suster itu untuk  menjalani kehidupan seturut statuta dan aturan yang terdapat dalam Institut Sekulir ALMA. “Kalian ini merupakan awam puteri yang berkaul kekal. Kalian awam yang diberikan kepercayaan secara khusus oleh pendiri kalian, Romo Paul Janssen CM, terlebih oleh Gereja. Gereja membutuhkan kalian,” kata Mgr Herman. Ditegaskan bahwa mereka dipanggil menjadi ragi. “Ragi yang harus bisa menghayati Injil, ragi yang harus bisa mewartakan kebaikan Yesus Kristus, dan ragi yang tidak mementingkan diri. Artinya Anda harus kuat dalam godaan dan tidak meninggalkan panggilan sebagai seorang ALMA puteri. Jika terjadi demikian, Mgr Pandoyoputro mengingatkan, “Anda telah menyakiti hati anak-anak cacat yang kalian rawat dan pelihara sebagai darah daging sendiri. Pimpinan kalian seorang ibu. Hargai ibu pimpinan kalian. Terlebih hargai penghayatan hidup berkaul kekal Anda.” Pastor Hendrik Paul Janssen CM, Pastor B Adi Saptowidodo CM, Pastor Yulianus Astanto Adie CM, dan Pastor Matheus Kamsiaji OCarm menjadi konselebran dalam Misa yang diawali dengan tarian Bajawa, Flores, NTT, dan disemarakkan dengan koor dari para Bruder ALMA dan Suster-Suster Novis ALMA. Anak-anak cacat yang dirawat di Panti Asuhan Bhakti Luhur pun hadir dalam Misa itu.

Umat Hindu Medan Protes Kuil Dijadikan Rumah Mewah

Ratusan warga umat Hindu di Kecamatan Medan Maimun, Sumatera Utara, mengikut laman viva.co.id, memprotes aktivitas penggusuran rumah ibadah mereka, Kuil Jaya Singgamma. Penggusuran dilakukan oleh pengembang perumahan mewah di daerah tersebut pada 27 Juni 2016.
Menurut warga, kuil itu telah dibangun sejak tahun 1960 dan telah terdaftar di Kementerian Agama sejak 1984. Sebab itu, warga menolak keras kuil mereka dirobohkan. "Kuil ini sudah ada sejak 1960-an dan masih digunakan untuk beribadah. Kami menolak keras developer yang mau merobohkan bangunan ini," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Sumatera Utara Narawansi. Saat ini, kuil Jaya Singgama memang telah dipasangi plang oleh pihak pengembang. Beberapa pekerja juga sudah memasang tembok mengelilingi rumah ibadah tersebut. Umat Hindu setempat sudah melaporkan kasus itu ke Pengadilan Negeri Medan dan kepolisian setempat. Namun demikian, hingga kini kasus itu belum ditindaklanjuti dan menemukan titik terang. "Kami akan datangkan massa lebih banyak dan menghadang penggusuran ini kalau tetap dilanjutkan," kata Narawansi.

Workshop Pembinaan Umat Khonghucu di lingkungan DKI Jakarta

Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta bersama MATAKIN Provinsi DKI Jakarta menyelenggarahkan workshop "Pembinaan Umat Khonghucu di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta untuk mencapai Umat Khonghucu yang Junzi", memberitahu laman matakin.or.id. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 3-5 Juni 2016 di Hotel Bahtera Resort and Convesional, Cipayung – Bogor diikuti oeh sekitar 60 orang Umat Khonghucu dengan narasumber antara lain, Xs. Djaengrana Ongawijaya, Js. Liem Liliany Lontoh (Ketua MATAKIN Provinsi DKI Jakarta), Drs. Taufik (Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta dan Ferimeldi, Ph.D (Kepala Pusat Kementerian Agama RI).

Program Eco-Masjid Indonesia

Disokogurui oleh laman dmi.or.id, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Indonesia Bergerak Selamatkan Bumi (Siaga Bumi) meluncurkan Program Eco-Masjid, yakni gerakan nasional pemulian lingkungan hidup berbasis masjid.
 Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. Pertama, menjadikan tema lingkungan sebagai salah satu isu yang harus disampaikan dalam kegiatan khutbah Jumat, kuliah tujuh menit (kultum), buletik dakwah, atau media lainnya. Kedua, mendesain masjid/ musholla yang memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang maksimal sehingga dapat mengurangi penggunaan lampu dan kipas angin. Ketiga, mengelola sampah dan pekarangan masjid yang ramah lingkungan. Keempat, memanfaatkan air bekas wudhu yang merupakan air muta’mal (suci tapi tidak mensucikan) untuk disalurkan ke peresapan atau kolam sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Kelima, menjaga kebersihan dan kesucian masjid sebagai tempat ibadah. Keenam, menyelenggarakan lomba, kampanye, atau lainnya terkait dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Segera didirikan akan menjadi Universitas Islam Internasional Indonesia

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang segera didirikan akan menjadi pusat kajian khazanah ilmu pengetahuan Islam antarnegara. "Perpres sudah ada terkait UIII. Sudah waktunya umat Islam memiliki universitas internasional yang mengkaji dan mengembangkan Islamic studies," kata Lukman seusai menghadiri Halalbihalal Idul Fitri Kementerian Agama, di Jakarta pada 15 Juli, kabarnya laman antaranews.com. Bagaimanapun, kata dia, Islam di Indonesia berkembang dengan kekhasannya. Kekhasan Islam Indonesia di konteks global bisa memberi kontribusi positif menata peradaban dunia. Maka dari itu, kata dia, UIII diharapkan dapat menjadi sarana yang dapat menularkan kebaikan Islam khas Indonesia ke seantero dunia. Lewat UIII, kata Menag Lukman, sudah seharusnya kebaikan Islam khas Indonesia dijaga dan dilestarikan. Lukman mengatakan nantinya UIII akan menjaring mahasiswa luar negeri dengan porsi 75 persen. Mereka yang masuk tersebut akan mendapatkan beasiswa pendidikan. "Mereka mendapat beasiswa. Ini juga untuk mereka menjadi duta bangsanya untuk menjelaskan Islam. Kami sedang menyusun pengorganisasiannya, termasuk waktu dan lokasi jangan terlalu jauh dari Jakarta," paparnya. Secara umum, lanjut dia, UIII akan fokus mengembangkan kajian strata master (S-2) dan doktor (S-3). "Ini khusus post graduate S-2, S-3 sementara S-1 biar Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri seperti UIN, STAIN, biar mereka fokus ke S-1. Dan juga UIII ini fokus pada mahasiswa luar negeri," kata dia. 

Menag sambut baik penyelengaraan Jambore Pasraman Hindu ke-4

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik rencana penyelenggaraan Jambore Pasraman Tingkat Nasional ke-IV yang akan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 26 – 30 Juli 2016. “Saya menyambut baik, bersyukur dan senang atas diselenggarakannya kegiatan Jambore Pasraman ini. Jambore dua tahunan ini, sebuah kegiatan yang positif, mempersiapkan generasi muda kita untuk semakin menghayati agama dan untuk kemudian mampu merefleksikan dalam kehidupan keseharian,” kata Menag saat menerima Panitia Jambore Pasraman Tingkat Nasional ke-IV, yang dikutip dari laman Kemenag, memberitahui laman antaranews.com. “Kami, Kemenag berterima kasih atas terselenggaranya Jambore ini, karena langsung atau tidak, Jambore ini sangat membantu Kemenag dalam menanamkan nilai-nila agama ke para generasi muda. Saya sangat bersyukur dan terima kasih,” tambah Menag. Panitia menerangkan bahwa Jambore Pasraman kali ini akan diikuti 570 peserta dari 32 provinsi. Para peserta terbagi atas 3 kelompok, yakni tingka SD, tingkat SMP dan tingkat SMA/K. “Ada sembilan kegiatan yang dilombakan untuk anak-anak kita, dari dasar hingga menengah. Lomba-lomba tersebut antara lain; Lomba Mantra Tri Sandya, Lomba Kramaning Sembah, Lomba Yoga Asanas baik putera maupun puteri, Lomba Pelafalan Doa Sehari-hari, Lomba Puisi Keagamaan, Lomba Cipta Lagu Kreasi Keagamaan Hindu, Lomba Out Bond, Lomba Pantun Keagamaan Hindu, dan lain sebagainya,” lanjut Panitia. Ikut hadir dalam audiensi tersebut, Dirjen Bimas Hindu, I Ketut Widnya, Pgs Sesditjen Hindu I Made Sutresna, Dirdik Bimas Hindu IB Gd Subawa dan tim. Hadir pula Kapus KUB Feri Meldi.